Sunday, August 16, 2015

Anatomi Epididimis - Vas Deferens - Vesikula Seminalis - Penis

Epididimis

Epididimis adalah organ organ yang berbentuk seperti sosis terdiri atas kaput, korpus, dan kauda epididimis. korpus epididimis di hubungkan dengan testis melalui duktuli eferentes. vaskularisasi epididimis berasal dari arteri testikularis dan arteri deferinsialis. di sebelah kaudal, epididimis berhubungan dengan vasa deferens. 
sel spermatozoa setelah di produksi di dalam testis di alirkan ke epididimis. di sini spermatozoa mengalami maturasi sehingga menjadi motil (dapat bergerak) dan disimpan di dalam kauda epididimis sebelum dialirkan ke vas deferens. 

Vas Deferens 

vas deferens adalah organ berbentuk tabung kecil dan panjangnya 30-35 cm, bermula dari kauda epididimis dan berakhir pada duktus ejakulatorius di uretra posterior.
duktus deferens di bagi menjadi beberapa bagian yaitu ;
  1. pars tunika vaginalis 
  2. pars inguinalis
  3. pars skrotalis
  4. pars pelvikum
  5. pars ampularis.

pars skrotalis ini merupakan bagian yang di potong dan diligasi saat vasektomi. duktus ini terdiri atas otot polos yang mendapatkan persarafan dari sistem simpatik sehingga dapat berkontraksi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke uretra posterior. 

Vesikula Seminalis 

Vesikula seminalis terletak di dasar buli-buli dan di sebelah kranial dari kelenjar prostat. panjangnya kurang lebih 6 cm berbentuk sakula-sakula. vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan bagian dari semen. cairan ini di antaranya adalah fruktosa, berfungsi dalam menberi nutrisi pada sperma. bersama-sama dengan vas deferens, vesikula seminalis bermuara di dalam duktus ejakulotorius.

Penis

penis terdiri atas 3 buah korpora berbebtuk silindris, yaitu 2 buah korpora kavernosa yang saling berpasangan dan sebuah korpus spongiosum yang berada di sebelah vetralnya. korpora kavernosa di bungkus oleh jaringan fibroelastik tunika albuginae sehingga merupakan satu kesatuan, sedangkan di sebelah proksimal terpisah menjadi dua sebaga krura penis. setiap krus penis dibungkus oleh otot ishio-kavernosus yang kemudian menempel pada rami osis ischii.
korpus spongiosum membungkus uretra mulai dari diagfragma urogenitalis hingga muara uretra eksterna. sebelah proksimal korpus spongiosum di lapisi oleh otot bulbo-kavernosus. korpua spongiosum ini berakhir pada sebelah distal sebagai glans penis. ketiga korpora, yakni dua buah korpora kavernosa dan sebuah korpus kavernosum di bungkus oleh fasia buck dan lebih superfisial lagi oleh fasia colles atau fasia dartos yang merupakan kelanjutan dari fasia scarpa.
di dalam setiap korpus yang terbungkus oleh tunika albuniea terdapat jaringan erektil yang berupa jaringan kavernus (berongga) seperti spon. jaringan ini terdiri atas sinusoid atau rongga lakuna yang di lapisi oleh endotolium dan otot polos kavernosus. rongga lakuna ini dapat menampung darah yang cukup banyak sehingga menyebabkan tegangan batang penis.

Saturday, August 15, 2015

Anatomi Testis

Testis adalah organ genetalia pria yang pada orang normal jumlahnya ada dua yang masing-masing terletak di dalam skrotum kanan dan kiri. Bentuknya ovoid dan pada orang dewasa ukuranya adalah 4 x 3 x 2,5 cm, dengan volume 15-25 ml. Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albugenia yang melekat pada testis. Diluar tunika albugenia terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis, dan parietalis, serta tunika dortos. Otot kremaster yang berada di sekitar testis, memungkinkan testis, dapat di gerakkan mendekati rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap setabil.

Secara histopatologi, testis terdiri atas kurang lebih 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri atas tubuli seminiferi. Didalam tubulus seminiferus terdapat sel spermatogonia dan sel sertoli, sedangkan di antara tubuli seminiferi terdapat terdapat sel leydig. Sel spermatogenium pada proses spermatogenesis menjadi sel spermatozoa. Sel sertoli berfungsi memberi makan pada bakal sperma, sedangkan sel leydig atau di sebut sel interstisial testis berfungsi dalam menghasilkan hormon testosteron.

Sel spermatozoa yang di produksi di tubulus seminiferus testis di simpan dan mengalami pematangan atau maturasi di epididimis. Setelah mature (dewasa) sel spermatozoa bersama-sama dengan getah dari epididimis dan vas defrens di salurkan menuju ke ampula vas defrens. Sel itu setelah bercampur dengan cairan dari epididimis, vas defrends, vesikula seminalis, serta cairan prostat membentuk cairan semen atau mani.

Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri yaitu :
  • Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta
  • Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior, dan 
  • Arteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika.
Pembuluh darah vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus pampiniformis. Pleksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan di kenal sebagai varikokel. 

Tuesday, August 11, 2015

Anatomi Kelenjar Prostat

Prostat adalah organ genetalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli, di depan rektum dan membungkus uretra posterior. Bentuknya seperti buah kemiri dengan ukuran 4 x 3 x 2,5 cm dan beratnya kurang lebih 20 gram. Kelenjar ini terdiri atas jaringan fibro muskular dan glandular yang terbagi dalam beberapa daerah atau zona menurut (McNeal 1970), yaitu :
  1. zona perifer 
  2. zona sentral 
  3. zona transisional
  4. Zona preprostatik sfingter
  5. Zona anterior 
Secara histopatologik kelenjar prostat terdiri atas komponen kelenjar dan stroma. Komponen stroma ini terdiri atas otot polos, fibroblas, pembuluh darah, saraf, dan jaringan penyangga yang lain.


Prostat menghasilkan suatu cairan yang merupakan salah satu komponen dari cairan ejakulat. cairan di alirkan melalui duktus sekretorius  dan bermuara di uretra posterior untuk kemudian di keluarkan bersama cairan semen yang lain saat ejakulasi. Volume cairan prostat merupakan 25% dari seluruh volume ejakulat.

Prostat mendapatkan inervasi otonomik simpatik dan parasimpatik dari pleksus prostatikus atau pleksus pelvikus yang menerima masukan serabut parasimpatik dai korda spinalis S2-4 dan simpatik dari nervus hipogastrikus (T10-L2). Rangsangan parasimpatik meningkatkan sekresi kelenjar pada epitel prostat, sedangkan rangsangan simpatik menyebabkan pengeluaran cairan prostat ke dalam uretra posterior, seperti pada saat ejakulasi.

Sistem simpatik memberikan inervasi pada otot polos prostat, kapsula prostat, dan leher buli-buli. Di tempat itu banyak terdapat reseptor adrenergik-a. Rangsangan simpatik menyebabkan di pertahankanya tonus otot tersebut. Pada usia lanjut sebagian pria akan mengalami pembesaran kelenjar prostat akibat dari hiperplasia dari tumor jinak sehingga dapat mengakibatkan penyumbatan uretra posterior dan mengakibatkan terjadinya obstruksi saluran kemih.

Monday, August 10, 2015

Anatomi Uretra


Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar buli-buli melalui proses miksi. Secara anatomis uretra di bagi menjadi dua bagian, yaitu uretra posterior dan uretra anterior. Pada pria, organ ini berfungsi juga dalam menyalurkan cairan mani. Uretra di lengkapi dengan sefingter uretra interna yang terletak pada perbatasan buli-buli dan uretra, serta sfingter uretra uretra eksterna yang terletak pada perbatasan uretra anterior dan posterior. Sfingter uretra terdiri atas otot polos yang di persarafi oleh sistem simpatik sehingga pada saat buli-buli penuh, sfingter ini terbuka. Sfingter uretra eksterna terdiri terdiri atas otot bergaris yang di persarafi oleh sistem somatik. Aktifitas sfingter uretra eksterna ini dapat di perintah sesuai dengan keinginan seseorang. Pada sat kencing sfingter ini terbuka dan tetap tertutup pada saat menahan kencing. Panjang uretra wanita kurang lebih 3-5 cm, Sedangkan uretra pria dewasa kurang lebih 23-25 cm. Perbedaan panjang inilah yang menyebabkan keluhan hambatan pengeluaran urine lebih sering terjadi pada pria.

Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatika, yakni bagian uretra yang di lingkupi oleh kelenjar prostat, dan uretra pars membranasea. Di bagian posterior lumen uretra prostatika, terdapat suatu tonjolan verumontanum, dan di sebelah proksimal dan distal dari verumontanum ini terdapat krista uretralis. Bagian akhir dari vas deferens, yaitu kedua duktus ejakulatorius, terdapat di pinggir kiri dan kanan verumontanum. Sekresi kelenjar prostat bermuara di dalam duktus prostatikus yang tersebar di uretra prostatika.

Uretra anterior adalah bagian uretra yang di bungkus oleh korpus spongiosum penis. Uretra anterior terdiri atas :
  1. Pars bulbosa
  2. Pars Pendularis 
  3. Fossa navikularis
  4. Meatus uretra eksterna
Didalam lumen uretra anterior terdapat beberapa muara kelenjar yang berfungsi dalam proses reproduksi, yaitu kelenjar cowperi yang berada didalam diafragma urogenitalis dan bermuara di uretra pars bulbosa, serta kelenjar littre, yaitu kelenjar parauretralis yang bermuara di uretra pars pendularis.

Panjang uretra wanita lebih kurang 4cm dengan diameter 8mm. Berada di bawah simfisis pubis dan bermuara di sebelah anterior vagina. Di dalam uretra bermuara kelenjar periuretra, di antara adalah kelenjar skene. Kurang lebih sepertiga medial uretra, terdapat sfingter uretra eksterna yang terdiri atas otot polos bergaris. Tonus otot sfingter uretra eksterna dan tonus otot levator ani yang berfungsi mempertahankan agar urine tetap berada di dalam buli-buli pada saat perasaan ingin miksi. Miksi terjadi jika tekanan intravesika melebihi tekanan intrauretra akbat kontraksi otot detrusor, dan relaksasi sfingter uretra eksterna.

Sunday, August 9, 2015

Anatomi Buli-Buli


Buli-buli atau yang biasa di sebut dengan vesica urinaria adalah organ berongga yang terdiri atas tiga lapis otot detrusor yang saling beranyaman, yakni :
  1. Terletak paling dalam adalah otot longitudinal
  2. Di tengah merupakan otot sirkuler
  3. Paling luar merupakan otot longitudinal
Mukosa buli-buli terdiri atas sel transisional yang sama seperti pada mukosa pelvis renalis, ureter, dan uretra posterior. Pada dasar buli-buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang di sebut trigonum buli-buli.

Secara anatomis, buli-buli terdiri atas tiga permukaan yaitu :
  1. Permukaan superior yang berbatasan dengan rongga peritonium.
  2. Dua permukaan inferiolateral.
  3. Permukaan posterior.
Permukaan superior merupakan lokus minoris (daerah terlemah) dinding buli-buli. Buli-buli berfungsi menampung urine dari ureter dan kemudian mengeluarkanya melalui uretra dalam mekanisme miksi (berkemih). Dalam menampung urine, buli-buli mempunyai kapasitas maksimal, yang volumenya untuk orang dewasa lebih kurang adalah 300-450 ml. Sedangkan kapasitas buli-buli pada anak-anak menurut formula Koff adalah sebagai berikut :

               Kapasitas buli-buli = [Umur (tahun) + 2] x 30 ml

Sebagai contoh, seorang anak berusia 2 tahun kapasitas buli-bulinya dalah :
[2 + 2] x 30 ml = 120 ml.

Pada saat kosong, buli-buli terletak di belakang simfisis pubis dan pada saat penuh berada di atas simfisis sehingga dapat di palpasi dan perkusi. Buli-buli yang terisi penuh memberikan rangsangan pada saraf aferen dan mengaktifkan pusat miksi di medula spinalis segmen sakral S2-4. Hal ini akan menyebabkan kontraksi otot detrusor, terbukanya leher buli-buli, dan relaksasi sfingter uretra sehingga terjadilah proses miksi.

Buli-buli mendapat vaskularisasi dari cabang arteria iliaka interna, yakni arteria vesikalis superior, yang menyilang di depan ureter. Sistem vena daribuli-buli bermuara ke vena iliaka.

Saturday, August 8, 2015

Anatomi Ureter


Ureter adalah organ berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan aliran urine dari pielum (pelvis) ginjal kedalam buli-buli. Pada orang dewasa panjangnya lebih kurang 25-30 cm, dan diameternya 3-4 mm. Dindingnya terdiri atas :
  1. Mukosa yang di lapisi oleh sel transisional
  2. otot polos sirkuler
  3. Otot polos longitudinal
Kontraksi dan relaksasi kedua otot polos itulah yang memungkinkan terjadinya gerakan pristaltik ureter guna mengalirkan urine ke dalam buli-buli. Jika karena suatu sebab terdapat sumbatan pada lumen ureter sehingga menyumbat aliran urine, otot polos ureter akan berkontraksi secara berlebihan, yang bertujuan untuk mendorong/atau mengeluarkan sumbatan itu dari saluran kemih. Kontraksi itu di rasakan sebagai rasa nyeri yang kolik yang datang secara berkala, sesuai dengan irama peristaltik ureter.

Ureter membentang dari pielum hingga buli-buli, dan secara anatomis terdapat beberapa tempat yang ukuran diameternya relatif lebih sempit dari pada tempat lain. Tempat penyempitan itu antara lain ;
  1. Pada perbatasan antara pelvis renalis dan ureter atau pelvi-ureter junction
  2. Tempat pada saat ureter menyilang arteri iliaka dari rongga pelvis
  3. pada saat ureter masuk kedalam buli-bili
Di ketiga tempat penyempitan itu batu atau benda lain yang berasal dari ginjal seringkali tersangkut. Ureter masuk  ke buli-buli dalam posisi miring dan berada di dalam otot buli-buli (intramural), keadaan ini dapat mencegah terjadinya aliran balik urine dari buli-buli ke ureter atau refluks vesiko-ureter pada saat buli-buli berkontraksi.

Untuk kepentingan pembedahan, ureter di bagi menjadi dua bagian, yakni ureter pars abdominalis, yang memembentang dari pelvis renalis sampai menyilang vasa iliaka, dan ureter pars pelvika, yang membentang dari persilangan dengan vasa iliaka sampai muaranya di dalam buli-buli. Disamping itu, secara radiologis, ureter di bagi kedalam tiga bagian, yaitu :
  1. Ureter 1/3 proksimal mulai dari pelvis renalis sampai batas atas sakrum
  2. Ureter 1/3 medial mulai dari batas atas sakrum sampai pada batas bawah sakrum sampai pada batas bawah sakrum
  3. Ureter 1/3 distal mulai batas bawah sakrum sampai masuk kedalam buli-buli.
Persarafan

Ureter mendapatkan persarafan otonomik simpatetik dan para simpatetik.
  • Simpatetik : serabut preganglionik dari segmen spinal T10-L2, serabut post ganglionik berasal dari coeliak, aortikorenal, mesenterika superior, dan pleksus otonomik hipogastrik inferior.
  • Parasimpatik : Serabut vegal melalui coeliac ke ureter sebelah atas sedangkan serabut dari S2-4 ke ureter bawah.
Peranan persarafan ototnomik belum jelas, dan tidak berperan pada pristaltik ureter (meskipun ada kemungkinan memodulasi gerakan tersebut). Gelombang peristaltik berasal dari pacemaker yang berada di dalam intrinsik sel otot polos yang terletak di kaliks minor sistem pelvikalises.