Monday, May 4, 2015

Flu burung H5N1 penjelasan singkat


Definisi


Flu burung (avian infulenza, A1) adalah infeksi yang di sebabkan oleh virus influenza A subtipe H5N1(hemagglutinin; N= Neuraminidase) yang pada umumnya menyerang unggas (burung dan ayam ). Penyakit ini termasuk infeksi yang menghebohkan dunia akhir-akhir ini. Hadirnya penyakit ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi dan kesehatan manusia.

Penyebab

Virus influenza tipe A adalah penyabab utama dari flu burung. Virus influenza tipe A termasuk dalam genom RNA yang merupakan anggota keluarga orthomyxoviridae. Pada permukaan virus tipe A, ada 2 glikoprotein, yaitu hemagglutin (H) dan neuranmidase (N). subtipe berdasarkan sifat H (HI sampai H16) dan N (N1 sampai N9). Berdasarkan karakteristik anti gen protein M pada selubung virus dan nukleuprotein dalam partikel virus, maka dikenal ada 3 tipe virus avian influenza yaitu A.B dan C, dari ketiga tipe tersebut hanya tipe A yang menyebabkan infeksi pada unggas piaraan yang juga potensial menyerang manusia.
Virus influenza pada unggas mempunyai sifat dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22⁰c dan lebih dari 30 hari pada suhu 0⁰c. di dalam tinja unggas dan dalam tubuh unggas sakit, dapat hidup lama, tetapi mati pada pemananasan 60⁰c selama 30 menit, 56⁰c selama 3 jam dan pemanasan 80⁰c selama 1 menit. Virus akan mati dengan deterjen atau desinfektan misalnya formalin, cairan yang mengandung iodion atau alkohol 70%. Virus H5N1 terus bermutasi sehingga dapat menjadi virus penyebab pendemi.

Cara Penularan

Penyebaran ( transmisi ) flu burung dapat terjadi dari burung ke burung melalui mekanisme yang komplek dan di pengaruhi berbagai faktor yaitu strain virus, spesies burung, dan faktor lingkungan. di bawah ini akan di uraikan bagaimana penyebaran flu burung:
1.Transmisi primer
Transmisi primer dapt terjadi melalui:
  • Penularan antar kelompok peternakan ayam/unggas.
  • Ayam di peternakan mendapat penularan dari burung liar yang terinfeksi.
  • Ayam di peternakan ketularan oleh unggas lain.
2. Transmisi sekunder
  • Sebagian besar transmisi sekunder terjadi melalui feses ayam yang terpapar virus flu burung yang di dalam tubuhnya terdapat virus dalam jumlah besar bahakan mencapai 107 kopi virus.
  • Transmisi melalui air atau makanan yang terkontaminasi virus.
  • Pontesi tranmisi A1 ke manusia di mungkinkan karena virus RNA Influenza terdiri atas 8 segmen yang di kode dan di padu oleh 10 protein yang mendorong terjadinya infeksi kombinasi berbagai strain dari virus influenza tipe A. kedua macam virus dapa mempunyai tropisme yang sama atau dapat menginfeksi sel yang sama.
Gejala Klinis

Diagnosis flu burung di buktikan dengan :
  1. Uji RT- PCR ( reverse transcription polymerase chain reaction)untuk H5.
  2. Biakan dan indentifikasi virus influenza Asubtipe H5N1
  3. Uji serologi :
  • Peningkatan ≥ 4 kali lipat titer antibody netralisasi untuk H5N1 dari specimen kovalensen di bandingkan dengan spesimen akut (di ambil ≤ 7 hari setelah awitan gejala penyakit) dan titer antibody netralisasi konvalesen harus pula ≥1∕80.
  • Titer antibody mikronetralisasi H5N1 ≥1∕80 pada spesimen serum yang di ambil pada hari ke ≥14 setelah awitan (onset penyakit ) di sertai hasil positif uji serologi lain misalnya titer H1 sel darah merah kuda ≥1∕160 atau western blot spesifik H5 positif
Drajat Infeksi

Pasien yang telah di konfirmasi sebagai kasus flu burung dapat di katagorikan menjadi :
Derajat 1 : pasien tanpa pneumonia
Derajat 2 : pasien dengan pneumonia ringan tanpa gagal napas
Derajat 3 : pasien dengan pneumonia berat dan gagal nafas
Derajat 4 : pasien dengan pneumonia berat dan ARDS atau dengan kegagaln organ ganda ( multiple organ failure )

Pengobatan

Virus iniresisten terhadap amantidine (symmetrel) dan rimantadine (flumadine), tetapi masi sensitif terhadap oseltamivir (tamiflu) dan zanamivir (relenza). di indonesia, obat yang sudah tersedia puskesmas adalah tamiflu diberikan sebagai berikut, dosis tamiflu di berikan sebagai berikut :
1. Dewasa (lebih dari 13 tahun :17 mg 2 kali sehari selama 5 hari )
2. Anak ≤1 tahun :2 mg/kg berat badan, 2 kali sehari selama 5 hari.

Pencegahan

Adapun pencegahan avian influenza sebagai berikut:
1. Pengamatan kesehatan bagi yang berisiko terpapar dari keluarga: adanya tanda gangguan pernapasan dan demam.
2. Serosurvai bagi yang terpapar
3. Beresiko menghirup udara tercemar. Antiviral (oseltamivir 1×75 mg) selama 1 minggu.

Ciri-Ciri Ayam Yang Sakit

1. Tampak depresi
2. Nafsu makan menurun
3. Produksi telur menurun drastis
4. Diare
5. Kepala mengalami kebiruan akibat sianosis, terdapat bercak perdarahan, konjungtiva mengalami kongesti disertai perdarahan, serta edema di sekitar mata
6. Leher mengalami edema
7. Pada kaki terdapat bercak-bercak perdarahan
Akhirnya ayam akan mati dalam 24-48 jam pertama































No comments:

Post a Comment