Monday, May 4, 2015

Edema Cerebri


Definisi
Edema serebri atau edema otak adalah keadaan patologis terjadinya akumulasi cairan di dalam jaringan otak sehingga meningkatkan volume otak. Dapat terjadi peningkatan volume intraseluler (lebih banyak di daerah substansia grisea) maupun ekstraseluler (daerah substansia alba), yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intracranial.

Penyebab
Edema otak dapat muncul pada kondisi neurologis dan nonneurologis:
  1. Kondisi neurologis : Stroke iskemik dan perdarahan intraserebral, trauma kepala, tumor otak, dan infeksi otak.
  2. Kondisi non neurologis : Ketoasidosis diabetikum, koma asidosis laktat, hipertensi maligna, ensefalopati, hiponatremia, ketergantungan pada opioid, atau high altitude cerebral edema (HACE).
Klasifikasi
Edema serebri dibagi atas dua bagian besar
A. Berdasarkan lokalisasi cairan dalam jaringan otak :
  1. edema serebri ekstraseluler, bila kelebihan air terutama dalam substansia alba.
  2. edema serebri intraseluler, bila kelebihan air terutama dalam substansia grisea.
B. Berdasarkan patogenesis:
  • Edema serebri vasogenik
Paling sering dijumpai di klinik. Gangguan utama pada blood brain barrier (sawar darah-otak). Permeabilitas sel endotel kapiler meningkat. sehingga air dan komponen yang terlarut keluar dari kapiler masuk ruangan ekstraseluler, sehingga cairan ekstraseluler bertambah.  Dugaan bahwa serotonin memegang peranan penting pada perubahan permeabilitas sel-sel endotel masih memerlukan penelitian lebih lanjut.Jenis edema ini dijumpai pada trauma kepala, iskemia otak, tumor otak, hipertensi maligna, perdarahan otak dan berbagai penyakit yang merusak pembuluh darah otak.
  • Edema serebri sitotoksik
Kelainan dasar terletak pada semua unsur seluler otak (neuron, glia dan endotel kapiler) Pompa Na tidak berfungsi dengan baik, sehingga ion Na tertimbun dalam sel, mengakibatkan kenaikan tekanan osmotik intraseluler yang akan menarik cairan masuk ke dalam sel. Sel makin lama makin membengkak dan akhirnya pecah. Akibat pembengkakan endotel kapiler, lumen menjadi sempit, iskemia otak makin hebat karena perfusi darah terganggu.
  • Edema serebri osmotic
Edema terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmotic antara plasma darah (intravaskuler) dan jaringan otak (ekstravaskuler). Apabila tekanan osmotik plasma turun > 12%, akan terjadi edema serebri dan kenaikan TIK. Hal ini dapat dibuktikan pada binatang percobaan dengan infus air suling, yang menunjukkan kenaikan volume air. Pada edema serebri osmotik tidak ada kelainan pada pembuluh darah dan membran
  • Edema serebri hidrostatik/interstisia
Dijumpai pada hidrosefalus obstruktif. Karena sirkulasi terhambat, cairan srebrospinal merembes melalui dinding ventrikel, meningkatkan volume ruang ekstraseluler.
Gejala Klinis
Pada kondisi terjadi peningkatan tekanan intrakranial dapat ditemukan tanda dan gejala berupa:
  • Nyeri kepala hebat
  • Muntah, dapat proyektil maupun tidak.
  • Penglihatan kabur
  • Bradikardi dan hipertensi
Terjadi akibat iskemi dan terganggunya pusat vasomotor medular. Hal ini merupakan mekanisme untuk mempertahankan aliran darah otak tetap konstan pada keadaan meningkatnya resistensi serebrovaskular akibat kompresi pembuluh darah kapiler serebral oleh edema. Respirasi menjadi lambat dan dangkal secara progresif akibat peningkatan tekanan intrakranial (TIK) yang menyebabkan herniasi unkal. Saat terjadi kompresi batang otak, timbul perubahan pola pernapasan menjadi pola Cheyne-Stokes, kemudian timbul hiperventilasi, diikuti dengan respirasi yang ireguler, apnea, dan kematian.
Diagnosis
  1. Pemeriksaan laboratorium
  2. X-Ray, foto tengkorak 3 posisi
  3. CT scan untuk mengetahui luas edema serebri
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan edema serebri tidak dapat dipisahkan dari penatalaksanaan penyakit primer. Terdiri atas 2 bagian :
A. Pengobatan umum
bertujuan untuk memperbaiki keadaan umum penderita yang meliputi koreksi hipoksia, hiperkapnia dan perfusi darah jaringan otak
  • Pemberian cairan
Untuk mencegah jangan sampai edema serebri bertambah berat, maka pemberian cairan harus dibatasi, 60-75% keperluan normal
  • Hipotermi
Tidak boleh kurang 32 C dan paling lama 6 hari, bertujuan untuk mengurangi metabolisme dan tekanan darah sehingga pembentukan edema berkurang.
  • Hiperventilasi
Bertujuan untuk menyempitkan pembuluh darah, sehingga aliran darah, perfusi dan edema berkurang. Oksigen untuk mencegah hipoksia, pCO harus selalu diukur. Pengobatan ini dipakai pada operasi neurologik dan trauma kapitis.
  • Ventilasi dan Oksigenasi
Keadaan hipoksia dan hiperkapnia harus dihindari karena merupakan vasodilator serebral poten yang menyebabkan penambahan volume darah otak sehingga terjadi peningkatan TIK, terutama pada pasien dengan permeabilitas kapiler yang abnormal. Intubasi dan ventilasi mekanik diindikasikan jika ventilasi atau oksigenasi pada pasien edema otak buruk.
B.Pengobatan Khusus
Bertujuan menurunkan TIK, mengoreksi herniasi dan torsi otak, memperbaiki vaskularisasi otak dan menyingkirkan kausa primer. Terdiri atas medikamentosa dan operasi.
  • Medikamentosa
  1. Deksametasan yang paling sering dipakai, mengeluarkan air dari jaringan yang mengalami edema, menurunkan TIK, memperbaiki permeabilitas pembuluh darah dan mengurangi produksi likuor serebrospinalis. Terutama berkhasiat terhadap edema vasogenik, dosis pada anak 0,25--1 mg/kg BB/hari dibagi dalam 4--6 x pemberian. Prognosis lebih baik bila diberikan dosis tinggi dan dini (kurang dari 6 jam setelah trauma).
  2. Osmoterapi diberikan larutan hipertonik per infus. Cara kerjanya menaikkan tekanan osmotik intravaskuler sehingga cairan dari jaringan otak pindah masuk pembuluh darah. Sering dipakai glukose 10%, gliserol 10%, urea 25% dan manitol 25% 3-5. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada osmoterapi ialah :



















No comments:

Post a Comment