Saturday, April 18, 2015

Pedoman penatalaksanaa Diabetes Militus

Apa itu diabetes ? wel semua orang pasti sudah sering mendengar tentang diabetes melitus , dewasa ini sangat banyak penyakit orang terkena diabetes , yang di karenakan karena pola hidup yang tidak sehat, serata junk food . Di artikel saya yg sekarang ini saya akan berbagi informasi tentang penyakit diabetes melitus. now cekidot .

Definisi

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolisme yang di tandai oleh tingginya kadar plasma kadar glukosa ( hiperglikemia ) yang di sebabkan oleh gangguan sekresi insulin , aksi insulin atau keduanya .

Klasifikasi DM
  1. Tipe 1 , insulin dependent diabetes militus ( IDDM ) atau jenis remaja , pada tipe ini terdapat destruksi dari sel-sel beta pankreas, sehingga tidak memperoduksi insulin dan akibatnya sel tidak dapat menyerap glukosa dari dalam darah. kadar glukosa darah meningkat sehingga glukosa yang berlebih banyak di keluarkan lewat urin. DM tipe ini banyak terjadi pada usia 30 tahun dan sering di mulai pada usia 10 - 13 tahun.
  2. Tipe 2 , non insulin dependent diabetes militus ( NIDDM ) , tipe dewasa. Tipe ini tidak tergantung dari insulin , lazimnya terjadi pada usia di atas 40 tahun dengan insidensi lebih besar pada orang gemuk dan usia lanjut.
Penyebab

kekurangan hormon insulin , yang berfungsi memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi dan metabolisme , serta mensintesa lemak.
Tipe 1 penyebabnya belum jelas dapat di sebabkan oleh infeksi virus yang menimbulkan reaksi auto imun berlebih untuk menanggulangi virus, selain itu vfaktor keturunan memegang peran.
Tipe 2 penyebabnya di sebabkan oleh menurunya fungsi sel-sel beta , penumpukan ameloid di sekitar sel-sel beta.
Insufisiensi fungsi insulin yang di sebabkan oleh gangguan atau defesiensi produksi insulin oleh sel-sel beta langerhanz kelenjar pankreas, atau di sebabkan oleh kurang responsif nya sel-sel tubuh terhadap insulin.

Manifestasi klinis

  • Penderita sering mengeluh lemah, kadang terasa kesemutan atau rasa baal serta gatal yang kronik
  • Pendereta pada umum nya mengalami poliuria ( sering berkemih ) polidipsi ( banyak minum ) polifagia ( banyak makan ) 
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa di jelaskan
  • Penderita merasa sering haus, kehilangan energi, rasa lemas dan cepat lelah.
  • pada kedaan yang lanjut dapt terjadi penuruna ketajamman penglihatan.
Diagnosis

pada anamnesa biasanya di dapatkan , poliuri, polidipsi, dan polifagia. Diagnosis dapat di tentukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah : 
  • Gula darah sewaktu 200 mg/dl
  • Gula darah puasa 126 mg/dl
  • Tes toleransi glukosa oral ( TTGO ) didapatkan hasil pemeriksaan kadar gula darah 2 jam 200 mg/dl sesudah pemerian glukosa 75 gram
Pentalaksanaan

  1. Tindakan yang dilakukan adalah pembatasan kalori, gerak badan bila terjadi resitensi insulin, gerak badan secara teratur dapat menguranginya, berhenti merokok karena nikotin dapat mempengaruhi penyerapan glukosa oleh sel.
  2. jika tindakan umum tidak efektif menurunkan glukosa pada penderita DM tipe 2 dapat di berikan antibiotik oral
  3. Pada DM tipe 1 terapi insulin seumur hidup, tidak di anjurkan di berikan obat antidiabetik oral.
Dosis obat

  • Klorpropamid  dosis 0,1 gr/hr dalam sekali pemberian , maks 0,5 gr/hari
  • Glibenklamid dosis 0,5 mg/hr dalam 2 - 3 kali pemberian, maks 2gr/hari
Obat ini harus di mulai dari dosis terkecil , setrelah 2 minggu pengobatan dosis dapat di naikan.

No comments:

Post a Comment